Senin, 23 Juli 2012

kepadatan lalat


2.1.1    Kepadatan Lalat
Upaya untuk menurunkan populasi lalat adalah sangat penting, mengingat dampak yang ditimbulkan. Untuk itu sebagai salah satu cara penilaian baik buruknya suatu lokasi adalah dilihat dari angka kepadatan lalatnya. Dalam menentukan kepadatan lalat, pengukuran terhadap populasi lalat dewasa tepat dan biasa diandalkan dari pada pengukuran populasi larva lalat.
Tujuan dari pengukuran angka kepadatan lalat adalah untuk mengetahui tentang:
1.    Tingkat kepadatan lalat
2.    Sumber-sumber tempat berkembangbiakan lalat
3.    Jenis-jenis lalat
Lokasi pengukuran kepadatan lalat adalah yang berdekatan dengan kehidupan/kegiatan manusia karena berhubungan dengan kesehatan manusia, antara lain (Depkes, 2000) :
1.         Pemukiman penduduk.
Untuk penentuan lokasi pengukuran di pemukiman penduduk, dapat ditentukan secara random sampling. Sampel dapat didasarkan pada :
a.    Perbedaan tingkat hunian, misalnya pada rumah-rumah yang sudah teratur (komplek, BTN, real estate dan lain-lain), rumah-rumah di daerah kumuh/padat dan sebagainya.
b.    Area, misalnya dibagi menurut RT, RW, dan sebagainya.
2.         Tempat-tempat umum ( pasar, terminal, rumah makan/warung-warung makanan, hotel, dan sebagainya).
a.    Pasar
Pengukuran populasi lalat dapat dilakukan pada :
1)      Sekitar tempat pengumpulan sampah pasar
2)      Tempat/los penjualan daging, ikan, beras, gula dan sebagainya.
3)      Los penjualan makanan yang telah masak
b.    Terminal
Pengukuran dilakukan pada :
1)      Sekitar tempat pengumpulan sampah di terminal.
2)      Tempat-tempat yang berdekatan dengan penjualan makanan/minuman.
c.    Hotel/losmen, restauran, dan rumah makan
Pengukuran kepadatan lalat dilakukan pada bagian-bagian : dapur, ruang makan, ruangan yang berdekatan dengan tempat sampah.
3.         Lokasi sekitar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir sampah yang berdekatan dengan pemukiman. Lokasi pengukuran ditetapkan pada jarak-jarak tertentu dengan rumah penduduk terdekat pada jarak 10 meter, 20 meter, 30 meter, 40 meter, 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan seterusnya.

Untuk mengetahui angka kepadatan lalat disuatu wilayah dilakukan dengan cara mengukur angka kepadatan lalat. Pengukuran populasi lalat hendaknya dilakukan pada:
a.              Setiap kali dilakukan pengendalian lalat (sebelum dan sesudah)
b.             Memonitoring secara berkala, yang dilakukan sedikitnya 3 bulan sekali

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur kepadatan lalat,antara lain:
1.    Scudder grille
Scudder grille  untuk dipakai mengukur tingkat kepadatan lalat dengan cara diletakan diatas umpan, misalnya sampah atau kotoran hewan lalu dihitung jumlah lalat yang hinggap diatas Scudder grille itu dengan menggunakan hand counter(alat penghitung)
2.    Stricky trap
Pemasangan Sticker trap  dilakukan untuk menjebak lalat dalam pemantauan populasi dan keberadaan lalat dilapangan. Pemasangan Sticker trap dilakukan selama 24 jam. Populasi lalat yang tertangkap pada Sticker trap dihitung dengan menggunakan  hand counter (alat penghitung)
3.    Fly-grill
Fly-grill  dapat dibuat dari bilah-bilah kayu yang lebarnya 2 cm dan tebalnya 1 cm dengan panjang masing-masing 80 cm sebanyak 16-24 dan dicat warna putih. Fly-grill dipakai untuk mengukur tingkat kepadatan lalat dengan cara meletakan Fly-grill
4.    Ditempat yang akan diukur kepadatan lalatnya, lalu dihitung jumlah lalat yang hinggap di Fly-grill dengan menggunakan alat penghitung selama 30 detik. Sedikitnya pada setiap lokasi dilakukan 10 kali perhitungan (10 kali 30 detik) dan 5 perhitungan lalat yang tertinggi dibuat rata-ratanya dan dicatat dalam kartu hasil perhitungan.
Angka rata-rata itu merupakan petunjuk (indeks) populasi satu lokasi tertentu, intrepretasi hasil pengukuran pada setiap lokasi atau blok grill adalah sebagai berikut :
0 – 2    :tidak menjadi masalah (rendah)
3 – 5    :perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berbiaknya   lalat (sedang)
6 –20   :populasi padat dan perlu pengamanan terhadap tempat-tempat berbiaknya lalat dan bila mungkin di rencanakan upaya pengendaliannya. (tinggi/padat)
>21      :populasinya sangat padat dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berbiaknya lalat dan tindakan pengendalian lalat. (sangat tinggi/sangat padat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar